Friday, September 16, 2016

Pintar Itu (Bukan) Karena Nilai

Ilustrasi Pelajar

Tidak bisa dipungkiri bahwa masih banyak orang yang melihat kepintaran seseorang itu dari seberapa besar nilai yang diraih, entah itu nilai ulangan maupun rapor. Namun, saya tidak setuju dengan pendapat itu. Kepintaran seseorang tidak bisa hanya dilihat dari segi seberapa nilai yang diraih. Sebab, seseorang bisa menghalalkan segala cara untuk bisa merai nilai sebesar-besarnya. Dan yang mengkhawatirkan adalah ketika seseorang melakukan cara yang curang hanya untuk mendapatkan nilai yang besar.


Oleh karena itu, nilai tidak bisa sepenuhnya dijadikan sebagai indikator untuk menilai kepintaran seseorang. Nilai bisa saja direkayasa ataupun diraih dengan cara yang curang. Lantas timbul pertanyaan, apa yang bisa dijadikan sebagai indikator untuk menilai kepintaran seseorang ?

Sekarang saya akan tegaskan bahwa sebenarnya tidak ada istilah orang pintar dan orang bodoh. Yang ada hanyalah orang rajin dan orang malas. Mengapa bisa demikian ? Pada hakikatnya semua manusia itu dilahirkan dengan kondisi yang sama, artinya sama-sama memiliki kekurangan dan kelebihan. Namun yang membedakan adalah bahwa tidak semua orang mampu mengolah apa yang sudah Tuhan berikan kepadanya.

Sama halnya dengan kecerdasan seseorang, semua orang dilahirkan dengan kondisi kecerdasan yang sama., bahkan orang yang katanya ter-pintar sekali pun. Kita sama-sama dilahirkan dengan belum mempunyai pemahaman. Pada awal kita dilahirkan, kita tidak bisa berbicara, membaca, menulis, berhitung atau bahkan melakukan protes terhadap apa yang orang lain lakukan. Semua itu membutuhkan proses dan proses itu akan berjalan jika kita sendiri rajin untuk mengolahnya. Bayangkan jika kita hanya bisa bermalas-malasan, kita tidak akan pernah bisa berjalan, menulis, membaca, berhitung dan sebagainya.

Selain itu, ternyata orang yang pintar sesungguhnya adalah dia mampu berpikir cepat dan memecahkan setiap masalah yang dia hadapi, bukan nilai yang dia raih. Nilai tinggi yang diraih ketika kita menimba ilmu akan sia-sia kalau kita tidak bisa mengaplikasikan ilmu yang didapat dalam kehidupan nyata.  Sebab, tujuan kita menimba ilmu itu sebetulnya adalah untuk menunjang kehidupan di dunia nyata.

Dapat disimpulkan bahwa kepintaran seseorang tidak bisa dilihat dari satu sisi saja. Banyak indikator yang bisa kita gunakan untuk menilai tingkat kepintaran seseorang, bukan hanya daari nilai yang diraih.

Terima kasih. Semoga bermanfaat.

3 comments:

  1. pintar itu tidak semua tentang nilai, betul sekali, pintar ada masing2 tempatnya ^^

    ReplyDelete
  2. kalo sekarag mah nilai udh gak murni gan, ada yang nyontek lah ada yan tidak jujur lah dll, kalo pendapat ane sih itu.

    ReplyDelete
  3. Iya gan bener bgt,, sekarang nilai lebih dihargai dari pada sebuah kejujuran

    ReplyDelete