Peranan Lingkungan Sekitar dalam "Lahirnya" Para Perokok Baru

Ilustrasi

Berbicara mengenai rokok, maka kita membicarakan masyarakat, bahkan diberbagai kalangan. Sampai sekarang, pembicaraan atau lebih kepada perdebatan mengenai rokok memang seperti tidak ada habisnya. Mengapa ? Pada realitanya, rokok memang seakan menjadi kemelut di masyarakat. Ada yang pro dan ada juga yang kontra terhadap kehadiran rokok di tengah masyarakat.

Jika ditelisik lebih dalam, sejujurnya perdebatan tersebut memang secara langsung maupun tidak langsung mengedepankan kepentingan masyarakat. Yang pro, menilai dari sisi buruk terhadap kesehatan dan sebagainya. Dan yang kontra, menilai dari sisi kesejahteraan mereka yang terlibat dalam industri rokok yang tidak sedikit dan alasan yang lainnya.

Bukan tanpa alasan jika perdebatan mengenai hal ini seperti tidak ada habisnya, sebab mereka sama-sama mengedepankan kepentingan masyarakat. Meski demikian, sejauh yang saya ketahui, kita semua sejak berada di bangku sekolah, kita hanya diajarkan mengenai bahaya dari rokok itu sendiri, terutama dari segi kesehatan.

Tidak bisa dibantahkan, karena memang sudah banyak bukti yang menunjukkan bahwa penggunaan rokok berdampak buruk bagi kondisi konsumen, apalagi dari segi kesehatannya. Dengan adanya pendidikan anti-rokok ini, pengecaman penggunaan rokok memang sudah menjadi kampanye internasional.

Baca juga : Saat Tingkat Pendidikan dan Ekonomi Seseorang Mempengaruhi "Kedekatannya" dengan Rokok

Secara pribadi dan mungkin juga sebagian masyarakat lain, kita tidak menampik bahwa rokok benar-benar membahayakan. Bahaya yang ditimbulkan pun sangat kompleks, tak hanya dari kesehatan. Bisa juga mental, ekonomi, sosial dan lain sebagainya.

Pada kesempatan kali ini, saya tidak akan membahas hal tersebut. Akan tetapi, saya merasa bahwa konsumen lah yang memiliki peranan yang krusial yang membuat semua perdebatan ini muncul. Saya mencoba untuk tidak berpihak kepada mereka yang pro atau kontra, namun disini saya akan berpegangan kepada pembuktian yang ada, baik ilmiah maupun bukti real yang terjadi dimasyarakat dan berdasarkan apa yang saya ketahui.

Sebenarnya, kenapa ada perokok ? Kenapa jumlah perokok terus bertambah? Kita tidak bisa menyalahkan produsen, karena tidak mungkin ada proses produksi rokok jika tidak ada yang menjadi konsumennya. Inilah yang saya maksud perokok memiliki peranan yang krusial terkait apa yang sudah saya kemukakan. Apa alasan yang membuat seseorang yang sebelumnya tidak merokok, akhirnya mereka mencoba untuk merokok, bahkan sampai menimbulkan gejala kecanduan ?

Alasan yang jelas sebetulnya berada pada diri perokok itu sendiri. Akan tetapi, berdasarkan pandangan saya pribadi, ada satu alasan utama yang membuat mereka yang bahkan awam terhadap rokok, justru akhirnya menjadi perokok, yaitu mengenai dari pengaruh lingkungan.

Setiap perokok awalnya tentu bukanlah perokok. Sebagian besar dari mereka mungkin hanya mempelajari dasar-dasar mengenai rokok dan terutama bahayanya saat di bangku pendidikan. Nah, ternyata salah satu penyebab utama yang paling sering menjadi alasan mengapa seseorang menjadi konsumen rokok adalah karena pengaruh dari lingkungan sekitarnya.

Ada beberapa komponen lingkungan yang memang mendorong seseorang untuk menjadi perokok dan yang paling berpengaruh adalah mengenai orang-orang terdekat disekitarnya, bisa teman atau bahkan keluarga. Seseorang awalnya mungkin tidak bersahabat dengan rokok, tapi disaat orang-orang terdekatnya menjadi perokok, maka ada saja pengaruh-pengaruh yang akhirnya membuat dia ingin menuruti apa yang orang terdekatnya lakukan.

Terkait dengan pengaruh dari orang-orang terdekat di lingkungan sekitar, memang ada beberapa hal yang membuat perokok amatir ini tidak sepenuhnya bersalah. Sebab, pada kenyataannya, ada oknum yang memang memiliki tujuan untuk mempengaruhi orang-orang disekitarnya agar mengikuti apa yang dia lakukan. Ada beberapa hal yang mereka lakukan, baik berupa permainan fisik maupun psikis.

Secara fisik, tidak menutup kemungkinan oknum-oknum tertentu yang memberikan ancaman berupa kekerasan kepada seseorang agar mau merokok. Selain berupa fisik, tekanan terhadap psikis seseorang pun menjadi sesuatu yang cukup "berbahaya". Para perokok mempengaruhi mereka yang bukan perokok agar mau merokok dengan meyakinkan mereka bahwa dampak buruk dari rokok yang bertebaran merupakan hal yang salah. Intinya, mereka mengandalkan bualan kata-kata dari mulutnya agar membuat seseorang menjadi perokok.

Baca juga : Untuk Perokok, Kalian Pasti Mengetahuinya

Ini membuktikan bahwa peranan dari lingkungan sekitar merupakan salah satu hal yang cukup krusial. Misalnya, kita hidup di lingkungan masyarakat yang didominasi perokok, maka tidak menutup kemungkinan akan ada dorongan pada diri kita untuk mengikuti mereka, apalagi jika menyangkut orang-orang terdekat, seperti keluarga dan sahabat.

Disini bisa dilihat bahwa lingkungan, apalagi masyarakat sebagai komponennya memang memiliki peranan dalam pembentukan karakter, sifat dan kebiasaan seseorang. Pengaruh dari lingkungan ini tentunya timbul karena adanya interakti, kontak atau pergaulan dengan lingkungan itu sendiri. Tentu pembaca pernah mendengar bahwa jika kita bergaul dengan pedagang parfum, kita akan terikat dengan aroma parfum. Sekali lagi, ini menunjukkan bahwa peranan lingkungan sekitar menjadi hal yang krusial.

Akan tetapi, yang perlu diketahui bahwa disetiap permasalahan tentunya ada solusi. Terkait hal di atas, ada beberapa hal yang bisa kita lakukan agar tidak terpengaruh oleh lingkungan di sekitar kita. Pertama, jika kita benar-benar tidak ingin menjadi perokok, kita mesti membuat komitmen dan janji dengan diri sendiri, jangan setengah-setengah.

Selain itu, kita juga mesti memiliki keyakinan yang kuat bahwa rokok itu benar-benar berbahaya bagi diri kita, khususnya kesehatan. Kita bisa membaca sumber-sumber informasi yang membahas tentang bahaya rokok. Di samping itu, kita juga bisa mencari informasi juga mengenai kasus-kasus seseorang yang menjadi korban dari rokok itu sendiri. Sehingga, secara tidak langsung kita telah menumbuhkan semangat anti rokok.

Akan tetapi, satu hal yang saya rasa mesti dilakukan agar kita tidak benar-benar terpengaruh oleh lingkungan sekitar kita adalah dengan keluar dari lingkungan tersebut. Kita bisa sedikit memberikan jarak dari kelompok-kelompok mereka para perokok. Jika diperlukan, mungkin bisa pindah rumah. Namun, jika lingkungan kita adalah orang-orang terdekat, maka kita harus bijak dalam menyikapinya. Jangan sampai hubungan yang dijalin rusak. Jika menjauh, kita harus tetap mecari kesempatan untuk tetap berkomunikasi dengan baik.

Terima kasih. Semoga bermanfaat.