Opini : Penghapusan Pekerjaan Rumah bagi Pelajar, Setuju atau Tidak ?

Seperti yang kita ketahui bahwa beberapa waktu lalu Menteri Pendidikan dan Kebudayaan negara kita, Bapak Muhadjir Effendy mencanangkan tentang kebijakan penghapusan Pekerjaan Rumah bagi pelajar. Walaupun kebijakan ini belum secara resmi diberlakukan, tapi sudah menimbulkan pro dan kontra di masyarakat khususnya di kalangan para pelajar.

Banyak yang mendukung adanya kebijakan ini karena memang Pekerjaan Rumah bagi pelajar dianggap dapat menambah beban bagi pelajar. Namun, ada juga yang tidak mendukung atas wacana ini. Mereka yang tidak setuju beranggapan bahwa jika Pekerjaan Rumah bagi pelajar dihapus maka justru akan membuat pelajar bertambah malas.

Entah siapa yang benar dan siapa yang salah. Akan tetapi kita juga harus melihat terlebih dahulu alasan yang membuat Pak Mendikbud berkeinginan memberlakukan kebijakan tersebut. Beliau memiliki visi pendidikan yaitu sekolah harus bisa menyajikan pembelajaran yang menggembirakan, sehingga beliau beralasan bahwa dengan adanya Pekerjaan Rumah bagi pelajar justru akan  membuat pelajar terbebani dan tidak efektif.

Jika kita tinjau dari alasan yang dikemukakan oleh beliau, kita bisa menarik kesimpulan bahwa sebenarnya tujuan dari rencana atas kebijakan ini sangatlah baik. Namun perlu diingat bahwa di samping adanya program ini, Bapak Mendikbud juga berencana memberlakukan program Full Day School yang beberapa waktu lalu juga pernah menjadi polemik.

Pemberlakuan kebijakan Full Day School bagi pelajar disinyalir untuk menutupi dampak dari pemberlakuan kebijakan penghapusan Pekerjaan Rumah bagi pelajar. Oleh karena itu, kita harus memberi dukungan penuh kepada pemerintah yang selalu berusaha untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia dengan memberlakukan berbagai kebijakan. Agar kita sebagai seorang pelajar bisa tumbuh menjadi insan bangsa yang cerdas dan berkualitas. Semoga bermanfaat dan sampai jumpa !