Thursday, December 15, 2016

Pengalaman Itu Bukan Untuk Dicari, Tapi Diciptakan



Pernah mendengar seseorang yang mengucapkan kalimat bahwa dia sedang 'mencari pengalaman' ? Kalimat 'sedang mencari pengalaman' biasanya kita temui pada orang yang sedang berusaha mencari pekerjaan. Sebab, seperti yang kita ketahui bahwa kita mungkin pernah melihat atau mendengar sebuah lowongan pekerjaan yang mencari pelamar yang memiliki pengalaman kerja dalam waktu tertentu. Sehingga biasanya para pelamar kerja akan berusaha untuk 'mencari' pengalaman kerja agar karir kerjanya bisa cemerlang.

Mungkin bagi sebagian besar diantara kita tidak terlalu mempermasalahkan adanya kalimat 'mencari pengalaman' tersebut. Lagi pula mungkin juga diantara kita memiliki pandangan bahwa hal itu merupakan hal sepele. Namun perlu diketahui bahwa jika kita menilik lebih dalam maka makna dari adanya kalimat tersebut bisa dikatakan kurang tepat.

Kita mulai dengan mengilustrasikan si A yang baru lulus sarjana dan berusaha mencari pekerjaan. Suatu hari dia menemukan lowongan pekerjaan yang salah satu syaratnya adalah memiliki pengalaman kerja, katakanlah selama satu tahun. Karena dia baru saja lulus menimba ilmu, tentu dia belum memiliki pengalaman kerja sama sekali. Akhirnya ia memutuskan untuk tidak mengirim surat lamaran kerja.

Dan dilain waktu ia pun kembali menemukan lowongan pekerjaan yang dimana salah satu syaratnya tidak jauh berbeda dengan lowongan pekerjaan yang pertama, yaitu memiliki pengalaman kerja. Sudah bisa ditebak bahwa si A ini pun tidak bisa berbuat apa-apa karena seperti yang kita ketahui si A ini baru lulus kuliah dan belum memiliki pengalaman pekerjaan sama sekali. Dan entah kapan dia akan mendapatkan pekerjaan jika prinsipnya hanya terus MENCARI bukan MENCIPTAKAN pengalaman.

Dari ilustrasi diatas terlihat bahwa jika kita memegang prinsip MENCARI dan bukan MENCIPTAKAN pengalaman, maka sebenarnya kita tidak akan pernah mendapatkan yang namanya pengalaman. Katakanlah jika si A pada ilustrasi diatas menggunakan prinsip MENCIPTAKAN pengalaman dengan misalnya menciptakan usaha atau lapangan pekerjaan sendiri. Meski andai nantinya usahanya katakanlah mengalami kemunduran dan dia pun akhirnya dia mencari lowongan pekerjaan, ia tak perlu khawatir lagi dengan syarat memiliki pengalaman pekerjaan. Sebab, dia sudah memiliki pengalaman yang dia ciptakan sendiri.

Sekali lagi perlu diketahui bahwa dari ilustrasi diatas terlihat bahwa sebetulnya pengalaman itu tidak untuk DICARI tapi DICIPTAKAN. Meski ilustrasi diatas hanya menggambarkan seseorang yang sedang mencari pekerjaan, pada dasarnya ilustrasi diatas juga mencakup dari segala hal yang berkaitan dengan 'pengalaman'. Dan jika memang kita memiliki visi yang baik ke depan untuk diri kita sendiri dan juga orang lain, akan jauh lebih terasa jika kita ciptakan sendiri dengan usaha, waktu, tenaga dan do'a kita sendiri. Dan perlu diketahui juga bahwa MENCIPTAKAN itu relatif lebih MUDAH dibandingkan dengan MENCARI.

Jika kita bisa MENCIPTAKAN, kenapa mesti kita CARI ?

Semoga bermanfaat. Terima kasih. Sampai jumpa.

2 comments:

  1. emang sih hehehe , kakau bukan kita yg ciptainya masa mau nunggu yg gak pasti

    ReplyDelete
  2. Betul banget tuh gan. bukan dicari, tapi diciptakan sendiri...

    ReplyDelete