Thursday, August 31, 2017

Full Day School, Penghambat Aktivitas Blogging

blogging, pelajar, full day school, nrutama, blog
Ilustrasi
Jika berbicara mengenai diri saya sekarang, sebagai seorang pelajar, saya amat sangat menyadari tugas dan kewajiban saya untuk belajar, di sekolah khususnya. Akan tetapi, di lain sisi, kita harus memahami betul bahwa setiap pelajar pun memiliki aktivitas lain yang dijalani di luar kegiatan sekolah. Tidak ada yang bisa menghalangi itu, apalagi jika yang dilakukan merupakan aktivitas yang memang positif.

Inilah yang akan saya bicarakan. Di sekolah saya, kebetulan memang mengambil kebijakan Full Day School. Karena yang saya ketahui, kabar terbaru mengatakan bahwa setiap sekolah diperkenankan untuk menerapkan kebijakan tersebut atau tidak. Saya sudah membahas mengenai kebijakan ini sebelumnya, yang mana pada dasarnya saya lebih condong tidak menyetujui diberlakukannya kebijakan ini.

Ada beberapa alasan yang sudah saya sampaikan pada artikel tersebut. Namun, kali ini saya akan lebih mengkaitkannya kepada aktivitas blogging yang saya lakukan. Berbicara mengenai aktivitas blogging yang saya lakukan itu sendiri, bukan hanya saya yang bisa menilai, tetapi juga para pembaca.

Dilhat dari tujuan saya ngeblog, sederhana, saya tidak akan menampik bahwa awal ketertarikan saya untuk ngeblog muncul karena uang. Saya rasa itu masih manusiawi. Jauh dari itu, dengan isi artikel yang selama ini saya tulis, saya pun merasa bahwa aktivitas yang saya lakukan ini mesti memberikan pengaruh yang positif terhadap lingkungan sekitar saya.

Mayoritas artikel yang saya buat, para pembaca sendiri bisa menilai, yang bisa saya sendiri nilai adalah bahwa saya yakin, artikel-artikel tersebut bisa dikatakan positif. Selain uang yang bisa dihasilkan dengan ngeblog, ada banyak manfaat lain yang bisa didapatkan, faktor utamanya ada pada bagaimana kita si blogger itu sendiri bisa lebih bijak dalam membuat konten.

Manfaat dari ngeblog itu sendiri bisa bersinergi dengan aktivitas belajar kita sendiri, lagi-lagi tergantung dari bagaimana kita menjalani aktivitas ngeblog itu sendiri. Saya tidak setuju dengan pernyataan bahwa ngeblog itu tidak ada manfaatnya bagi pelajar. Jika ada yang berpendapat seperti itu, saya rasa mesti membaca artikel saya sebelumnya.

Oleh karena itu, apa yang saya dan pelajar lain untuk ngeblog tidak bisa disalahkan. Kembali berkaitan dengan kebijakan Full Day School, jujur, aktivitas ngeblog yang saya lakukan lebih terhambat dibanding ketika tidak adanya kebijikan ini. Hambatan yang saya rasakan terutama jika berbicara mengenai produktivitas.

Semenjak adanya kebijakan ini, saya lebih kesulitan dalam hal mengatur dan mengalokasikan waktu, bukan hanya untuk ngeblog, tapi aktivitas lain yang sebenarnya bermanfaat dan bersinergi dengan aktivitas belajar di sekolah. Dengan waktu luang yang lebih pendek, secara tidak langsung itu juga yang membuat waktu yang saya miliki untuk menulis artikel lebih terbatas. Pada akhirnya, artikel yang bisa saya publikasikan pun menjadi minim.

Selain faktor waktu, faktor tenaga pun memegang perana yang sangat krusial. Jam belajar yang lebih panjang, bukan lagi jika ditambah ada tugas yang mesti dikerjakan di rumah, itu benar-benar menyita waktu luang yang saya miliki.Penambahan satu hari libur pun benar-benar menjadi tidak rasional.

Ada beberapa hal-hal yang membuat saya tidak menyetujui adanya kebijakan Full Day School, dan itu sudah saya sampaikan pada artikel sebelumnya. Akan tetapi, dari pembahasan kali ini, bukan hanya untuk ngeblog, untuk aktivitas lain yang sebenarnya bermanfaat pun saya merasakan hal yang sama.

Untuk aktivitas ngeblog, untuk kesekian kalinya saya akan tidak setuju jika adanya pernyataan bahwa ngeblog tidak bermanfaat secara universal. Semua tergantung dari bagaimana si blogger itu sendiri yang menjalaninya. Secara parsial, mungkin memang ada. Tapi jangan salahkan aktivitas ngeblognya, tapi si blogger itu sendiri.

Terima kasih. Semoga bermanfaat.

No comments:

Post a Comment