Friday, September 1, 2017

Sebagai Blogger Pelajar, Ini Yang Saya Lakukan Ketika Ada Kebijakan Full Day School

Pada artikel sebelumnya, saya sudah menyampaikan kendala yang saya alami sebagai blogger ketika diberlakukannya kebijakan Full Day School di sekolah. Semua itu saya sampaikan beserta dasar ketidaksetujuan saya juga terhadap pemberlakuan kebijakan ini. Apa alasannya ? Ada beberapa alasan tertentu. Dan semua itu sudah saya sampaikan pada artikel ini.
Sekali lagi saya sampaikan bahwa kendala utama yang saya alami adalah mengenai waktu. Dengan waktu luang yang lebih pendek, otomatis itu juga yang mengurangi tingkat produktivitas saya dalam menghasilkan artikel untuk dipublikasikan. Meski demikian, saya pun tetap berusaha untuk membuat artikel dengan waktu yang saya punya setiap minggunya, di sela-sela berbagai kegiatan sekolah, terutama semenjak diberlakukannya kebijakan Full Day School.
Bagaimana manajemen waktu yang saya lakukan ?
Tidak begitu rumit sebetulnya. Pada dasarnya, saya tidak menampik bahwa jika kita berbicara mengenai skala prioritas, maka yang mesti lebih saya prioritaskan adalah hal-hal yang berkaitan kegiatan belajar di sekolah. Maka demikian, satu-satunya celah waktu yang saya punya adalah, ketika memang tidak ada tugas atau hal-hal lain yang berkaitan dengan kegiatan sekolah yang harus saya kerjakan.

nrutama, blogging, blog, pelajar
Waktu luang yang saya sampaikan di atas bukan hanya waktu luang ketika di rumah, tapi juga di sekolah. Tidak jarang, ada suatu masa dimana tidak ada yang mesti saya lakukan ketika di sekolah. Ketika ada waktu luang yang ada di sekolah, meskipun sedikit, biasanya saya gunakan untuk mengobservasi lingkungan sekitar, karena tidak menutup kemungkinan saya menemukan ide yang bisa saya tidak lanjut lewat sebuah artikel. Jika memang ide sudah saya temukan sebelumnya, maka waktu luang yang ada di sekolah biasa saya gunakan untuk sekedar membuat beberapa kalimat.
Jika berbicara tentang di rumah, saya biasanya mempunyai beberapa jam waktu luang yang mesti diketahui bahwa itu pun mesti saya atur lagi untuk pengalokasiannya. Ada 5 hari dalam satu minggu saya menjalankan aktivitas di sekolah. Biasanya, saya pulang ke rumah di kisaran jam 4.30 - 5.00 P.M. Dalam 5 hari yang cukup melelahkan itu, saya pun biasanya lebih cepat mengambil waktu tidur. Dalam jam 8.30 - 9.00 PM pun biasanya saya sudah berbaring di kasur.
Maka dengan demikian, saya mempunyai waktu sekitar 4 jam di luar jam sekolah. 4 jam itu tidak serta merta bisa digunakan untuk menulis artikel. Terkadang saya menerima tugas yang mesti segera dikerjakan. Tak hanya itu, tidak bisa dipungkiri bahwa saya pun mesti memiliki waktu bersantai, dimana saya mesti merehatkan pikiran saya untuk tidak bekerja dengan keras untuk memikirkan apapun. Katakan 1 jam dalam sehari, maka ada 5 jam dalam 5 hari ketika ada kegiatan sekolah.
5 jam jika disatukan dalam satu waktu, tanpa disatukan, tidak menutup kemungkinan saya bisa menghasilkan lebih dari 3 artikel. Namun, ketika dipisahkan, terkadang otak saya tidak mampu berpikir lagi seperti beberapa hari sebelumnya. Oleh karenanya, 3 artikel seperti menjadi jumlah maksimum dari artikel yang bisa saya buat dalam 5 hari tersebut.
Diluar 5 hari tersebut, ada 2 hari yang memang tidak ada kegiatan sekolah sama sekali. Akan tetapi, lagi-lagi itu tidak bisa serta merta saya gunakan untuk mengurus blog dan menghasilkan artikel. Tak jarang, ada juga tugas yang mesti dikerjakan pada waktu itu dan seolah-olah mengurangi waktu libur saya. Mungkin seperti protes, karena memang hal inilah yang juga menjadi satu alasan saya menolak adanya kebijakan ini. Bisa dilihat pada artikel ini.
Diluar itu, jika berbicara mengenai kuantitas waktu, mungkin memang bisa digunakan untuk memproduksi banyak artikel. Namun, ada banyak faktor lain yang bisa membuat pernyataan tersebut salah. Ada beberapa kegiatan yang juga mesti saya alokasikan waktu. Selain itu, kembali pada esensi hari libur, saya pun tidak menampik membutuhkan waktu yang cukup untuk bersantai dan beristirahat dari berbagai rutinitas, apalagi dengan waktu yang tidak rasional. Lebih jelasnya, bisa dilihat di artikel ini.
Maka dengan demikian, biasanya saya hanya bisa memproduksi di kisaran 2 - 4 artikel saja. Para blogger pelajar lain mungkin memiliki metode lain jika menyikapi keadaan dimana adanya kebijakan Full Day School. Tulisan ini, ya bisa dibilang seperti curhat, namun juga tips. Akan tetapi, kembali saya tegaskan bahwa kita pun tetap harus bisa mengutamakan prioritas kita sebagai pelajar. Artinya, jangan sampai karena ngeblog, kita malah apatis dengan kegiatan sekolah.
Terima kasih. Semoga bermanfaat.

No comments:

Post a Comment