Thursday, October 5, 2017

Layakkah Bahasa Indonesia Menjadi Bahasa Internasional ?

Jika berbicara mengenai bahasa internasional, sudah kita ketahui semua bahwa yang menyandang gelar tersebut adalah bahasa Inggris. Bahasa yang memang memiliki pengguna terbanyak dan demografi terluas di dunia. Bahasa Inggris sudah digunakan dalam berbagai aktivitas internasional yang digunakan untuk berkomunikasi oleh setiap orang dari penjuru dunia ketika saling bertemu.

Karena perannya yang sudah begitu penting, maka sudah menjadi sebuah kebutuhan bagi semua orang untuk bisa menguasainya, apalagi di era globalisasi yang seakan tak terkendali. Oleh karena itu, bahasa Inggris memang menjadi mata pelajaran yang wajib diajarkan di berbagai sekolah di hampir semua kurikulum yang berlaku di berbagai negara, termasuk di Indonesia.

bahasa, indonesia, internasional, nrutama

 Penggunaan bahasa Inggris di Indonesia tentunya sudah menjadi bekal tersendiri jika ingin membawa negara kita tercinta ini kepada titik jaya dan mampu bersaing dengan negara-negara lain. Penetrasi penguasaan bahasa Inggris sudah begitu diupayakan, terutama terkait pendidikan para pelajar dalam kurikulum yang berlaku.

Terlepas dari begitu krusialnya penggunaan bahasa Inggris, tentu yang paling utama adalah kita tidak melupakan dan mengesampingkan bahasa persatuan kita sendiri, yakni bahasa Indonesia. Meskipun reputasi bahasa Indonesia di mata masyarakan dunia masih bisa dibilang kalah jauh dari bahasa Inggris, tentu sudah seharusnya kita memiliki rasa cinta dan penerapan yang lebih tinggi terhadap bahasa bangsa sendiri.

Meski demikian, terkadang terlintas dalam renungan, apakah bahasa internasional akan terus-terusan dipegang oleh bahasa Inggris ? Kapan ada yang bisa mengalahkannya ? Misalnya, dengan bahasa Indonesia ? Berbicara mengenai hal tersebut, kemudian timbul pertanyaan lain, layakkah bahasa Indonesia menjadi bahasa internasional ?

Untuk menjawab pertanyaan tersebut, mari simak uraian berikut ini.

Pada dasarnya, yang pertama da utama harus kita miliki adalah rasa optimistis bahwa tidak ada yang tidak mungkin untuk menjadikan bahasa Indonesia menjadi bahasa internasional. Tak hanya rasa optimistis sebetulnya, karena memang bahasa Indonesia benar-benar layak menjadi bahasa internasional.

Sebelum membahas pada ruang lingkup internasional, tidak ada salahnya jika mula-mula kita berbicara pada ruang lingkup yang lebih kecil, yaitu di wilayah regional Asia Tenggara. Seperti pandangan dari pakar bahasa dari Universitas Negeri Surabaya (UNESA), Dr. Suhartono S.Pd M.Pd yang mengatakan bahwa bahasa Indonesia memiliki potensi untuk menjadi bahasa resmi ASEAN. “Ada dua bahasa yang berpotensi menjadi Bahasa ASEAN, yakni Bahasa Indonesia dan Bahasa Melayu,” kata dosen Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia UNESA itu seperti dikutip dari ANTARA.

Berbicara mengenai pesaingnya di ASEAN, Bahasa Melayu, tidak bisa dipungkiri bahwa pendistribusian Bahasa Melayu lebih merata ke negara-negara ASEAN seperti Malaysia, Brunei Darussalam, Thailand Selatan dan Filipina Selatan. Namun demikian, penggunaan Bahasa Indonesia sudah mencapai angka 60 persen di tingkat ASEAN. “Apalagi, meski tidak merata seperti Melayu, tapi kosa kata Indonesia ada pada sejumlah negara ASEAN, seperti candra di Kamboja dan di Indonesia sama-sama berarti rembulan, atau bum atau land di Thailand yang di Indonesia mirip kata bumi atau tanah,” katanya.

Terlepas dari perbandingan keduanya, tidak bisa dipungkiri bahwa keduanya merupakan bahasa serumpun yang memiliki kesamaan yang banyak, baik Bahasa Melayu maupun Indonesia sudah menguasai sekitar 60 sampai 70 persen di wilayah ASEAN. Ini pun menjadi tanda bahwa, bukan hanya siap menjadi bahasa ASEAN, tetapi juga sudah layak dan siap untuk suatu saat menjadi bahasa internasional.

Kemudian, statistik membanggakan lainnya adalah bahwa Bahasa Indonesia sudah digunakan kurang lebih 5 persen penduduk wilayah Moro, Filipina. Pada daerah tertentu di Kamboja juga menerapkan hal yang sama.

Hal yang cukup membanggakan adalah tanggapan dunia internasional terhadap bahasa Indonesia. Selandia baru bahkan menyampaikan betapa pentingnya penguasaan bahasa Indonesia, mereka mengganggap bahwa Indonesia akan menjadi negara besar pada 2030, sehingga akan menjadi begitu penting jika menguasai bahasa Indonesia. Seperti dilansir dari Tribunnews berdasarkan pernyataan Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Kementerian Pertahanan (Kabadiklat Kemhan) Mayjen TNI Hartind Asrin dalam jumpa pers di Kementerian Pertahanan, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Kamis (5/1/2016).

Lanjutnya, Korea Selatan bahkan menganggap bahasa Indonesia sebagai bahasa yang mudah dipahami setelah bahasa Inggris. Hankuk University of Foreign Studies (HUFS) sebagai salah satu kampus terbaik disana membuka Jurusan Bahasa Indonesia. Tidak tanggung-tanggung, mereka membuka dua jurusan sekaligus, Department of Malay-Indonesia di College of Oriental Language dan Department of Malay-Indonesian Interpretation College of Interpretation and Tranlation. Dosen disana pun ada yang merupakan sastrawan asli Jawa Timur bernama Tengsoe Tjahjono. Oleh sebab itu, banyak masyarakat disana yang mulai mempelajari bahasa Indonesia.

Tindak lanjutnya adalah pendirian pusat bahasa Indonesia di Selandia Baru dan peresmian universitas bahasa asing yang disana terdapat pusat bahasa Indonesia. Tak hanya itu, di Jepang, tepatnya di Tokyo University of Foreign Studies (TUFS). Selanjutnya, pada bulan Desember 2007, Pemerintah Daerah Kota Ho Chi Minh, Vietnam, secara resmi mengumumkan bahasa Indonesia menjadi bahasa kedua kota Ho Chi Minh. Bahkan, Konsul Jenderal RI di sana untuk periode 2007-2008, Irdamis Ahmad di Jakarta menyampaikan bahwa disana Bahasa Indonesia sejajar dengan bahasa Inggris, Prancis dan Jepang sebagai bahasa kedua yang diprioritaskan.

Belum selesai, sebuah Program Studi Bachelor of Arts di University of Southern Queensland di Australia membuka mata kuliah Bahasa Indonesia. Semua tentang Bahasa Indonesia dipelajari didalamya. Ada tercatat lebih dari 500 sekolah dasar di Australia mewajibkan mata pelajaran Bahasa Indonesia. Kita akan terkejut ketika kebanyakan anak kelas 6 SD disana telah lancar berbahasa Indonesia.

Di Ukraina, sejak tahun 2012/2013, Taras Shevcenko National University of Kyiv pada bagian Institut Fisiologinya membuka Program Studi Bahasa Indonesia. Beberapa universitas di Hawaii mengajarkan Bahasa Indonesia dalam kurikulumnya. Di Suriname, yang 14 persen dari total populasinya adalah berasal dari etnis Jawa juga menggunakan Bahasa Indonesia. Sebetulnya, ada banyak lagi pengguna bahasa Indonesia dari berbagai negara asing. Ini pun menjadi salah satu indikasi bahwa Bahasa Indonesia memiliki kelayakkan untuk menjadi bahasa internasional.

Di dunia maya, situs Wikipedia Indonesia kini berada diperingkat 25 dari 250 Wikipedia berbahasa asing di dunia. Membanggakan bukan ? Terasa kurang jika kita tidak membicarakan karakteristik bahasa Indonesia yang membuatnya menjadi layak menjadi bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia terbukti merupakan bahasa yang begitu mudah dipahami. Tidak adanya pembedaan kata kerja terkait waktu atau tenses. Penulisan yang sama dengan penyebutannya. Itu merupakan segelintir alasan kenapa bahasa Indonesia akan cocok dipelajari orang asing.

Alasan-alasan di atas juga merupakan hanyak segelintir alasan yang membuat Bahasa Indonesia layak untuk menjadi bahasa internasional. Mulailah dari diri kita sendiri sebagai insan asli tanah air dengan bangga dan tidak malu menggunakan bahasa persatuan sendiri, bahkan mengkampanyekan penggunaannya. Banyak cara yang bisa kita lakukan, intinya bahasa Indonesia layak untuk menjadi bahasa Indoneisa. Tinggal bagaimana niat dan kemauan kita sendiri untuk mewujudkannya tidak lama lagi.


Terima kasih. Semoga bermanfaat.

1 comment:

  1. Wah, keren ini pembahasannya.

    Kalo bicara tentang penggunaan bahasa Inggris, ga perlu diragukan lagi, generasi milenial sekarang udah pada paham. Sayangnya, kalo mereka mengesampingkan penggunaan bahasa Indonesia. Saya sendiri kadang masih suka campur aduk sih penggunaannya, hehe, soalnya ada beberapa istilah yang lebih sreg pake bahasa Inggris :p

    Statistik tentang penggunaan bahasa Indonesia di berbagai negara di atas bikin kaget juga, ternyata beberapa negara pada serius mempelajari bahasa Indonesia ya. Itu Vietnam wow juga, bahasa kita jadi nomer dua di kota Ho Chi Minh. Kalo untuk level ASEAN, saya yakin bahasa Indonesia bisa bersaing dan kuat.

    Untuk level lebih luas, mungkin butuh usaha ekstra bisa ampe sejajar kayak bahasa Inggris, tapi setidaknya hal itu mungkin terjadi :)

    ReplyDelete