Monday, April 17, 2017

Balajar Itu Memahami, Bukan Menghafal

Kali ini kita akan membahas mengenai pendidikan. Dan berbicara mengenai pendidikan, tentu sangat erat kaitannya dengan pelajar. Dan begitu juga dengan pelajar, tentu tidak bisa dipisahkan dengan yang namanya belajar. Dan pada akhirnya, saya akan membahas belajar.

Sebagai seorang pelajar, tentu kewajiban kita yang paling utama adalah belajar. Kita dituntut dengan bagaimana pun caranya, kapan dan dimana saja, itu hal yang paling mendasar. Akan tetapi, ada hal lain yang ternyata masih belum dipahami oleh banyak orang, khususnya para pelajar mengenai belajar. Apa itu ? Berikut pembahasannya.

Kita semua sudah mengetahui bahwa salah satu arena belajar yang paling umum adalah di sekolah. Saya yang merupakan pelajar dan Warga Negara Indonesia akan membahas mengenai apa yang saya alami sendiri selama bersekolah di negeri ini sampai saat ini, mungkin para pembaca juga pernah mengalami dan menyadarinya.

Saat di sekolah, saya merasa pemahaman banyak orang mengenai belajar hanya sebatas menghafal. Ini bisa dilihat secara jelas saat menjelang Ujian Nasional atau bahkan sekedar Ulangan Harian. Dimana, banyak pelajar lain yang membaca buku dan hanya menghafal poin-poin tertentu yang sekiranya muncul disoal.

Selain hal diatas, saya rasa ada banyak hal yang membuktikan bahwa pemahaman belajar dari banyak orang masih mengenai menghafal dan tentunya tidak bisa saya jelaskan satu per satu. Namun yang jelas, saya tidak menyalahkan apa yang pelajar lain lakukan, yang saya salahkan adalah mengenai pemahaman bahwa belajar adalah menghafal. Mengapa demikian ?

Saya berpendapat bahwa kunci utama dari belajar adalah memahami, tentu ini erat kaitannya dengan pemahaman. Saya meyakini bahwa pengetahuan yang didapatkan oleh menghafal tidak akan bertahan lama. Lain dengan yang didapatkan dengan memahami, dimana tentu pengetahuan tersebut akan bertahan lama.

Selain itu, ilmu yang didapatkan dengan cara menghafal pun tidak terlalu bernilai dan bisa dibilang tidak mencerminkan kecerdasan secara harfiah. Misalnya, seorang pelajar mendapatkan nilai yang besar dalam mengisi soal karena sebelumnya dia sudah menghafal dengan keras suatu materi pelajaran. Jika begitu, maka pada hakikatnya pelajar tersebut hanya menang dalam memori otak, bukan kecerdasan. Maka, dia pun tidak layak menyandang gelar cerdas dibanding yang lain.

Namun, ada hal lain yang mesti dipahami bahwa sebenarnya dalam memahami pun tentu kita mengandalkan ingatan otak. Maka dari itu, para pembaca juga harus bisa mengerti esensi dari menghafal yang saya maksud. Memangnya beda ? Tentu saja.

Saya akan membuat penganalogian dalam hal perhitungan matematis penjumlahan. Bagi kamu yang memakai metode menghafal, kamu mesti meluangkan waktu lebih banyak untuk menghafal hasil penjumlahan satu angka dengan angka lainnya. Berapa lama waktu yang mesti digunakan ? Ini yang saya maksud bukan konsep menghafal dalam memahami. Ini merupakan konsep yang kurang efisien.

Berbeda jika kita menggunakan konsep memahami yang tentunya terdapat sentuhan ingatan. Kamu tidak perlu menghafal satu per satu hasil dari penjumlahan satu angka dengan angka lainnya. Yang perlu kita lakukan hanyalah memahami konsep dari operasi bilangan itu sendiri. Berapa pun angka yang disoalkan, jika kamu sudah memahami dan mengerti konsepnya, maka kamu akan erasa lebih mudah menjawab soal tersebut.

Penganalogian diatas memang sederhaha, namun saya rasa sudah cukup untuk menerangkan bahwa konsep belajar yang baik dan benar adalah memahami, bukan menghafal. Seperti yang sudah disampaikan sebelumnya, konsep menghafal memang tidak efisien dalam berbagai hal, entah waktu dan tenaga. Selain itu, tujuan utama kita belajar tentunya untuk membangun masa depan. Dan tentunya, ilmu yang akan kita gunakan nantinya merupakan hasil dari pemahaman. Tidak mungkin di masa depan nanti kita mendapatkan persoalan yang sama seperti di bangku sekolah bukan ?

Maka dari itu, kembali saya tegaskan bahwa konsep belajar yang baik adalah memahami, bukan menghafal. Atau bisa juga lebih tepatnya, menghafal apa yang sudah kita pahami, bukan menghafal apa yang tidak dan belum kita pahami.

Terima kasih. Semoga bermanfaat.

No comments:

Post a Comment