Saturday, April 15, 2017

3 Faktor Yang Membuat Orang Yang Dikenal Bodoh Bisa Lebih Mudah Sukses Dari Orang Cerdas


Bagi para pembaca setia blog ini mungkin agak heran mengapa akhir-akhir ini saya lebih sering membahas tentang kebodohan maupun kecerdasan. Mungkin diantara pembaca juga ada yang menyimpulkan bahwa saya sebagai penulis merupakan orang bodoh yang membela kebodohan dan seakan memerangi orang cerdas dan kecerdasan.

Jika memang ada yang beranggapan seperti itu, silahkan saja. Lagi pula, mungkin memang saya orang yang bodoh. Meski pada dasarnya, masih banyak diantara kita, mungkin termasuk saya yang belum memahami lebih jauh mengenai definisi cerdas dan bodoh secara harfiah.

Kembali kepada pembahasan, kita asumsikan orang yang bodoh memang benar-benar ada. Kita mengacu kepada apa yang ada saat ini, khususnya di Indonesia. Saat ini memang kecerdasan seseorang seakan langsung disimpulkan oleh nilai yang diperoleh individu di bangku sekolah. Bahkan. saat ini hampir semua lini usaha mencari pekerja dengan acuan prestasi yang diukur dengan nilai.

Saat ini, individu yang memiliki nilai yang baik cenderung lebih mudah mendapat pekerjaan dibanding individu yang memiliki nilai yang rendah. Inilah yang kemudian menimbulkan problem baru. Dimana, tidak bisa dipungkiri bahwa tidak semua orang bisa meraih nilai yang baik, jika memang kecerdasan hanya diukur oleh nilai di sekolah. Ini seakan mempertegas bahwa orang yang cerdas karena memiliki nilai yang tinggi akan lebih sukses dibanding dengan dia yang memiliki nilai yang rendah.

Kenapa saya katakan ini merupakan problem ? Jawabannya bisa dibaca di artikel lain di blog ini yang intinya adalah pertama kita harus meluruskan pemahaman mengenai definisi cerdas itu sendiri. Karena semua itu sudah saya jelaskan sebelumnya, maka saya tidak perlu lagi lelah mengetik untuk membahas hal tersebut.

Yang akan kita bahas kali ini adalah tentang orang bodoh dan kesuksesan. Saya tidak sependapat jika ada argumen yang mengatakan bahwa orang bodoh tidak akan lebih sukses dari orang cerdas. Karena saya kita, baik orang bodoh maupun cerdas memiliki kesempatan sukses yang sama. Tetapi tidak menutup kemungkin diantara keduanya yang memiliki kesempatan yang lebih besar atau lebih kecil karena beberapa faktor.

Jika banyak orang beranggapan bahwa orang bodoh tidak akan lebih sukses dari pintar, maka kali ini saya akan membahas tentang 3 Faktor Yang Membuat Orang Yang Dikenal Bodoh Bisa Lebih Mudah Sukses Dari Orang Cerdas.

1. Tidak Banyak Ide dan Teori, Tapi Tindakan


Banyak orang yang mengatakan bahwa tindakan jauh lebih baik dari sekedar teori. Saya sangat setuju dengan pendapat tersebut dan karena hal ini pula yang membuat orang yang dikenal bodoh bisa lebih mudah sukses. Akan tetapi, saya mengacu kepada pandangan saya dan juga mungkin pandangan sebagian orang bahwa tidak ada orang yang bodoh. Jika kalian pernah mengetahui kisah sukses seseorang yang dikena bodoh, maka sebetulnya orang tersebut tidak benar-benar bodoh.

Mengapa demikian ?

Manusia tidak ada yang bodoh. Dari kisah sukses mereka sebetulnya kita juga bisa memahami bahwa mereka meraih keberhasilan tersebut bukanlah tanpa sebuah pemikiran. Meski tindakan yang mereka prioritaskan, akan tetapi tentu saja dalam proses meraih kesuksesan tersebut tidak serta-merta diraih bergitu saja, apalagi tanpa pemikiran. Dan karena itu pula, apakah mereka masih pantas disebut orang yang bodoh ?

Selain hal tersebut, ada hal lain yang mesti saya luruskan. Pertama, bukan berarti semua orang cerdas hanya menggunakan teori dan pemikiran tanpa tindakan. Saya sangat meyakini bahwa diluar sana ada banyak orang cerdas yang sukses karena mereka memang berhasil menyelaraskan antara teori yang mereka miliki dan tindakan yang mereka lakukan.

2.  Tidak Banyak Analisa, Tapi Memiliki Banyak Keberanian Mengambil Resiko


Masih ada kaitannya dengan poin yang pertama, orang cerdas cenderung lebih sering menganalisa terlebih dahulu akan apa yang segera mereka kerjakan. Mereka akan lebih konsen dalam mempertimbangkan baik dan buruknya tindakan yang akan mereka lakukan. Di satu sisi itu memang merupakan langkah antisipatif yang baik demi mengurangi resiko yang tidak mereka inginkan, tetapi di sisi yang lain itu justru dapat membuat langkah mereka menjadi sempit.

Mengapa demikian ?

Tidak bisa dipungkiri bahwa upaya menganalisis dalam rangka meminimalisir resiko merupakan tindakan yang baik, sangat baik.Karena, resiko merupakan suatu hal yang mesti dihindari. Akan tetapi, jika kita berpikir lebih jauh bahwa upaya analisa dapat membuang waktu kita untuk bertindak. Karena, kita juga mesti mempunyai keyakinan bahwa apapun yang kita raih merupakan cerminan dari apa yang sudah kita lakukan. Maka, lakukan saja tindakanmu yang terbaik, jangan pikirkan resiko, tapi ambillah resiko itu. Jika kamu terus berpikir bahwa obat rasanya pahit, maka dari situ pula kamu tidak akan pernah meminumnya.

Karena sekali lagi, jika kita hanya terus memikirkan resiko, yang akan timbul dalam diri kita justru hanyalah ketakutan dalam melangkah. Jika diawal kita berpikiran negatif, maka tidak menutup kemungkinan hasil yang akan diraih pun akan negatif. Jadi, yang harus kita pupuk pertama kali adalah keyakinan dan kepercayaan bahwa anda akan berhasil. Positive Thinking!

3.  Fokus dan Konsistensi


Percaya atau tidak, orang yang cerdas atau yang memiliki kemampuan berpikir yang baik cenderung tidak konsisten dan fokus dalam melakukan sesuatu. Meski tidak semuanya, mereka yang memiliki kemampuan berpikir yang baik akan terus memiliki gairah untuk mencoba hal yang baru. Kembali harus saya tegaskan bahwa disatu sis hal tersebut merupakan hal yang baik, dimana rasa penasaran dan keingintahuan yang besar merupakan proses perkembangan otak. Tapi ternyata tidak semuanya hal tersebut baik.

Mengapa demikian ?

Jika orang cerdas mengerjakan sesuatu, kemudian dia memiliki rasa keingintahuan akan hal lain, tidak ada jaminan hal pertama yang dilakukan akan terlaksana dengan baik dibanding hal yang kedua. Dan tidak menutup kemungkinan bahwa siklus itu akan terus berlanjut dan secara tidak langsung hal tersebut juga menggambarkan ketidakkonsistenan seseorang. Dan hal ini tentunya akan bernilai buruk jika diterapkan pada semua lini kehidupan.

Hal berbeda jika yang dialami sebagian besar orang yang dikenal orang bodoh. Meski pada dasarnya mereka tidak benar-benar bodoh, tetapi mereka cenderung akan lebih konsentrasi atas pencapaian yang saat itu juga mereka raih. Mereka sadar bahwa untuk meraih hal yang saat itu juga mereka dapatkan bukanlah hal yang mudah. Mereka akan lebih menghargai akan pencapaian yang mereka raih, karena mereka sadar bahwa untuk meraih satu hal saja sulit, apalagi yang kedua dan seterusnya. Selain itu, mereka juga menyadari bahwa kemampuan mereka juga tidak cukup mumpuni untuk itu.

Dari ketiga poin yang saya sampaikan diatas, ada satu hal yang menjadi fokus utama saya dalam rangka meluruskan pemahaman. Para pembaca mesti menyadari bahwa hal yang saya sampaikan diatas masih bersifat relatif, artinya bisa IYA dan bisa juga TIDAK. Harapannya, jangan sampai ada yang tersinggung atau tidak berkenan dengan apa yang saya sampaikan diatas. Karena tulisan saya diatas murni dari hasil analisa yang saya lakukan sendiri.

Meski demikian, ada satu harapan saya mengenai tulisan ini, yaitu semoga bermanfaat. Terima kasih.

1 comment:


  1. TRADING ONLINE TERPERCAYA
    Platform Trading FOREX berbasis di Indonesia.
    Kami menawarkan produk-produk Cryptocurrency & Forex.

    ✅ Akun Demo Gratis
    ✅ minimum Deposit 50.000
    ✅ Bonus Deposit 10%
    ✅ Customer support 24jam /7 hari
    ✅ Browser Gadget / komputer
    ✅ Proses Deposit & withdrawal cepat
    ✅ Pembayaran profit up to 80%
    ✅ Bonus Referral 1%

    Www.hashtagoption.com

    Trading lebih mudah & Rasakan pengalaman Trading dengan profit mudah . Bergabunglah Sekarang di HASHTAG OPTION

    ReplyDelete