Friday, April 14, 2017

MITOS : Hanya Orang Cerdas Yang Akan Sukses


Setelah sebelumnya kita membahas mengenai orang pintar yang sesungguhnya, maka kali ini masih memiliki keterkaitan. Pembahasan kali ini memang kembali berfokus kepada paradigma masyarakat. Dimana, masih banyak masyarakat yang beranggapan bahwa sukses hanya akan diraih oleh orang yang cerdas. Mengapa saya katakan mitos ? Berikut pembahasannya.

Sebelum kita membahas lebih jauh, hal yang mesti kita awali adalah memahami makna sesungguhnya dari cerdas dan sukses. Kita asumsikan cerdas adalah ketika seseorang mendapatkan nilai yang besar dan sukses yang dimaksud banyak orang adalah memiliki pekerjaan yang hebat atau memiliki sebuah perusahaan dan memiliki harta yang banyak. Meski menurut pandangan saya, penggambaran cerdas dan sukses tidak sesederhana itu, makna yang sebenarnya sangat luas. Meski demikian, ada banyak penjelasan yang membantah pernyataan bahwa hanya orang yang cerdas yang akan sukses.

Pertama, kita bisa melihat dari realita yang ada dI dunia nyata, sebab pelajaran yang paling berharga sebetulnya bukan dari teori yang ada di buku, melainkan berdasarkan pengalaman hidup yang dialami seseorang. Yang pertama mengenai kisah seorang pengusaha sukses dari Singapura yang bernama Adam Khoo. Penasaran dengan kisahnya ? Berikut sepenggal kisah dari Adam Khoo yang saya ambil dari sumber lain.

Adam Khoo
 Adam Khoo merupakan orang Singapura. Waktu kecil, ia adalah penggemar berat games dan TV. Sehari, ia bisa berjam-jam di depan TV. Baik main PS atau nonton TV. Adam Khoo pun dikenal sebagai anak bodoh. Ketika kelas empat SD, Ia dikeluarkan dari sekolah. Ia pun masuk ke SD terburuk di Singapura. Ketika akan masuk SMP, ia ditolak oleh enam SMP terbaik di sana. Akhirnya, ia bisa masuk ke SMP terburuk di Singapura. Begitu terpuruknya prestasi akademisnya, tapi lama kelamaan membaik justru karena cemoohan teman-temannya, hingga akhirnya memperoleh kesuksesan di dunia bisnis.

Prestasi Adam di dunia bisnis ditandai pada saat Adam berusia 26 tahun. Ia telah memiliki empat bisnis dengan total nilai omset per tahun US$ 20 juta. Kisah bisnis Adam dimulai ketika ia berusia 15 tahun. Ia berbisnis music box. Bisnis berikutnya adalah bisnis training dan seminar. Pada usia 22 tahun, Adam Khoo adalah trainer tingkat nasional di Singapura. Klien-kliennya adalah para manager dan top manager perusahaan-perusahaan di Singapura. Bayarannya mencapai US$ 10.000 per jam.

Saya rasa, kisah Adam Khoo hanya satu diantara banyak kisah orang yang dikenal bodoh lainnya, yang kemudian mencapai kesuksesannya.

Dia, Kita dan Mereka Semua Tidak Benar-benar Bodoh


Saya rasa, sudah cukup sering saya menegaskan bahwa sebenarnya pemahaman kita mengenai kecerdasan masih amatlah sulit. Kisah-kisah mereka, yaitu orang-orang yang bodoh namun kemudian sukses, sebenarnya mereka tidaklah benar-benar bodoh. Title bodoh yang mereka terima sebenarnya hanya dari segi pendidikan formal yang mereka dijalankan di sekolah.

Jika kita melihat perjalanan sukses mereka, kemudia tentang pencapaian yang mereka raih, tentu itu pun menegaskan bahwa tidak ada orang yang bodoh di dunia ini. Kita mesti berpikir tentang bagaimana mereka merintis usahanya, mengembangkannya hingga sukses, tentu itu tidak hanyak membutuhkan tekad dan kemauan, melainkan juga pemikiran. Sekali lagi, yang perlu kita benahi adalah tentang pemahaman kita mengenai kecerdasan. Itu saja dulu.

Semua Orang Memiliki Peluang Untuk Sukses Yang Sama


"Ijazah" untuk sukses bukanlah nilai yang besar di sekolah. Ada banyak faktor yang bisa mempengaruhi seseorang untuk bisa sukses. Dan karena faktor tersebut pula yang bisa membuat orang cerdas tidak akan sukses dan bahkan justru orang yang dikenal bodoh yang akan sukses. Tidak ada yang tidak mungkin. Namun, disini saya akan mencoba menyimpulkan bahwa untuk mencapai kesuksesan dalam hidup itu ada 3 pilar utama, yakni bagaimana hubungannya dengan dirinya sendiri, Tuhannya dan juga orang lain.

Ketiga pilar tersebut tidak akan saya bahas lebih lanjut disini, namun intinya adalah bahwa semua orang memiliki peluang untuk sukses yang sama. Peluang tersebut tidak akan memilah mana orang cerdas dan mana orang yang bodoh. Melainkan akan memilah mana orang yang berbuat baik bagi dirinya sendiri, dekar dengan Tuhannya dan berbuat baik kepada orang lain.

Intinya bahwa orang yang pintar tidak menutup kemungkinan akan gagal. Begitu juga dengan orang yang dikenal bodoh, tidak menutup kemungkinan dia yang akan sukses.

Terima kasih. Semoga bermanfaat.

No comments:

Post a Comment