Saturday, May 6, 2017

4 Hal Yang Semestinya Tidak Dilakukan Guru Saat Proses Pembelajaran

pelajar, guru, mengajar
Ilustrasi
Berbicara mengenai proses pembelajaran, guru merupakan elemen penting yang mendukung keberlangsungan proses belajar para pelajar, khususnya di sekolah. Peran guru memang sangat dibutuhkan. Selain terkait proses transfer ilmu, guru juga berperan dalam mengawasi sistem belajar para pelajar. Sebab, pengawasan inilah yang membuat sistem pembelajaran bersama guru bisa lebih baik dibanding belajar secara otodidak.

Akan tetapi, pentingnya peranan dari seorang guru dalam proses pembelajaran tentunya akan dirasakan para pelajar dengan optimal jika memang para guru menjalankan tugas dan kewajibannya dengan baik. Tanpa mengurangi rasa hormat kepada guru, saya mesti menyampaikan bahwa memang terdapat hal-hal yang bisa dikatakan sebagai kebiasaan buruk yang acap kali dilakukan sebagian guru saat menjalankan kewajibannya dalam proses pembelajaran.

Sebagai pelajar, tentunya kami tidak mengharapkan kebiasaan kurang baik itu terus dilakukan. Bukan tanpa alasan, kebiasaan-kebiasaan tersebut dianggap kurang baik karena memang membuat proses transfer ilmu kepada para pelajar tidak berlangsung dengan optimal dan ini merupakan sebuah kerugian. Maka dari itu, hal-hal atau kebiasaan-kebiasaan tersebut memang sesuatu yang tidak diinginkan para pelajar.

Apa saja kebiasaan-kebiasaan yang dimaksud ? Berikut merupakan 4 Hal Yang Semestinya Tidak Dilakukan Guru Saat Proses Pembelajaran.

1.  Tidur


Hal pertama yang saya rasa menjadi hal yang paling tidak etis jika dilakukan guru saat proses pembelajaran adalah tidur. Tidak perlu ditanya lagi apa alasannya, sebab sudah jelas bahwa jika memang hal tersebut dilakukan, maka yang akan sangat rugi sebetulnya para pelajar. Mengapa ? Waktu yang mereka punya, yang sejatinya digunakan untuk melakukan proses transfer ilmu, justru terbuang begitu saja.

Lebih dari itu, sebetulnya jika memang hal tersebut terjadi, maka yang akan merasakan kerugian pun bukan hanya pelajar yang terlibat dalam proses pembelajaran saat itu, melainkan juga oknum guru yang tidur saat jam pelajaran dimulai. Jika apa yang mereka lakukan itu sampai ke telinga kepala sekolah atau bahwa pihak yang menaungi guru tersebut, tentunya ancamannya adalah sanksu atau hukuman akan diterima oknum guru tersebut.

Jika memang para guru juga tidak ingin semua kerugian tersebut benar-benar dirasakan, maka sudah semestinya para guru menjalankan tugasnya dengan fokus. Jika memang mengantuk atau lelah, kita juga mesti melihat terlebih dahulu apa pemicu rasa kantuk dan lelah pada guru tersebut. Jika memang alasannya logis dan berkaitan dengan sesuatu yang baik, mungkin bisa dimaklumi. Tetapi, jika tidak, maka kuncinya ada pada guru tersebut.

Meski demikian, sebenarnya apapun alasannya, jika memang tidak sanggup mengajar karena mengantuk, lelah atau yang lainnya, saya rasa para guru tidak perlu memaksakan untuk mengajar, apalagi jika nantinya berpotensi tertidur di kelas. Sebab, ada banyak konsekuensi dan kerugian yang akan timbul jika guru tersebut benar-benar tertidur di kelas.

Kenapa lebih baik tidak mengajar ? Selain menghindari konsekuesi dan kerugian, sebenarnya jika tidak mengajar pun masih bisa digantikan perannya oleh guru lain. Dengan begitu, para pelajar pun tidak sampai dirugikan. Sebab, bagaimanapun cara dan skenario penyelesaiannya, tetaplah pelajar yang mesti diprioritaskan.

2.  Memainkan Gadget


Yang kedua dan saya rasa menjadi yang paling sering dilakukan para pelajar adalah memainkan gadget. Pertama, perlu diketahui bahwa memainkan gadget yang dimaksud konteksnya berbeda dengan menggunakan gadget. Jika memang dalam keadaan diharuskan menggunakan gadget, seperti menerima pesan atau panggilan yang penting, tentu lain ceritanya dan ini sesuatu yang diperbolehkan. Berbeda dengan konteks memainkan gadget.

Yang tidak semestinya dilakukan guru adalah memainkan gadget disaat memang tidak sedang dibutuhkan atau menggunakan gadget untuk hal-hal yang tidak ada hubungannya dengan proses pembelajaran, seperti bermain game dan mendengarkan musik. Alasannya tentu kegiatan-kegiatan tersebut membuat proses pembelajaran tidak berjalan optimal. Selain itu, kegiatan-kegiatan demikian memiliki kesan membuang-buang waktu para guru saja.

Dibanding memainkan gadget untuk hal-hal yang membuang-buang waktu, lebih baik waktu yang ada digunakan untuk mengawasi anak didik, mengajari atau menerangkan suatu materi pembelajaran dan aktivitas lain yang lebih bernilai mendidik.

3.  Marah


Jika berbicara mengenai marah. sebetulnya saya punya keyakinan bahwa kemarahan guru dalam proses pembelajaran adalah karena suatu alasan yang memang memicu kemarahan. Selain itu, tidak bisa dipungkiri bahwa perasaan marah adalah sesuatu yang wajar dimiliki seseorang.

Namun, dalam pembahasan kali ini, marah tersebut akan menjadi salah jika pertama, tanpa memiliki alasan yang jelas. Selain itu, amarah tersebut akan menjadi salah jika diluapkan dengan berlebihan. Sebab, semarah apapun seorang guru kepada seorang guru, jangan sampai kemarahan tersebut berdampat buru bagi fisik maupun psikis anak didiknya tersebut.

Sebab, tidak bisa dipungkiri bahwa banyak kasus oknum guru yang berlebihan dalam memarahi anak didiknya, sampai-sampai mengeluarkan tindakan kekerasan. Yang paling umum adalah berupa kekerasan fisik, tapi justru yang paling mengkhawatirkan dan jarang terungkap adalah terkait kekerasan psikis.

Untuk menghindari sesuatu yang tidak diinginkan, para pelajar juga seharusnya menyadari apa yang menyebabkan guru marah. Jika memang karena kesalahan yang kita sendiri lakukan, kita sebagai pelajar juga punya kesadaran untuk memperbaiki diri atau bahkan meminta maaf kepada guru terkait apa yang membuat guru kita marah.

4.  Keluar-Masuk dan Meninggalkan Kelas Tanpa Alasan Yang Jelas


Berikutnya adalah mengenai kebiasaan guru yang acap kali keluar-masuk kelas tanpa alasan yang jelas. Jika memang perlu, meninggalkan kelas untuk sementara waktu dan dengan alasan yang jelas adalah sesuatu yang tentunya diperbolehkan. Tapi, akan menjadi tidak boleh jika kebiasaan tersebut dilakukan dengan cukup sering dan tanpa alasan yang jelas.

Entah karena malas dan jenuh belajar atau apa, aktivitas tersebut juga dapat mengganggu konsentrasi dan kelancaran proses transfer ilmu yang terjadi. Dan saya rasa, kesadaran dari masing-masing guru menjadi kunci utama terkait hal ini. Sebab, sekali lagi bahwa keluar meninggalkan kelas untuk sementara waktu karena memang ada alasan yang jelas, itu tidak dilarang. Tapi, akan salah jika memang selain karena tanpa alasan jelas, juga dilakukan dengan begitu sering.

Itu tadi beberapa hal yang memang semestinya tidak dilakukan para guru dalam proses pembelajaran atau saat masuk jam pelajaran. Apa yang saya sampaikan diatas tidak bermaksud untuk menasehati para guru, melainkan untuk berbagi dan memberitahu apa yang memang sudah semestinya dilakukan kalian, para guru. Sebagai guru, kalian ingin melihat kami menerima ilmu dengan lancar, baik dan optimal bukan ? Tidak melakukan hal-hal diatas dapat mencerminkan bahwa kalian memang mempunyai keinginan untuk itu.

Terima kasih. Semoga bermanfaat.

No comments:

Post a Comment