![]() |
Ilustrasi |
Berbicara mengenai proses pembelajaran di sekolah, para pelajar memang memiliki proporsi tersendiri yang membuat proses pembelajaran lebih terarah, apalagi dengan didampingi oleh guru. Terarah disini bukan hanya mengenai kurikulum materi pembelajaran, namun juga mengenai waktu. Pengaturan waktu ini juga merupakan salah satu hal penting terkait proses pembelajaran. Dimana, sistem manajemen akan mengatur kapan waktu belajar dan kapan waktu rehat lebih teratur.
Mengenai pengaturan, para pelajar memang sudah diberikan ketentuan terkait waktu belajar dan waktu rehat yang mereka miliki. Misalnya, dalam satu hari tentunya tidak semua waktu yang ada dalam satu hari digunakan hanya untuk belajar saja, mungkin hanya beberapa jam saja dan sisanya bisa digunakan untuk istirahat, bermain atau mungkin bsa juga mengerjakan tugas di sekolah dan belajar lagi.
Begitu juga dalam satu minggu, tujuh hari yang ada tidak hanya untuk digunakan untuk belajar saja. Ada hari dimana para pelajar diberikan waktu rehat penuh. Disetiap negara terkadang memiliki ketentuan waktu yang berbeda-beda. Dan mengenai kegiatan apa yang akan digunakan untuk mengisi hari libur tersebut memang tergantung pada masing-masing pelajar itu sendiri.
Adanya waktu rehat atau hari libur ini memang tidak bisa dipungkiri memberikan manfaat bagi para pelajar. Selain sebagai waktu untuk beristirahat dari rutinitas pembelajaran di sekolah, adanya hari libur ini juga sekaligus memberikan kesempatan bagi para pelajar yang barang kali memiliki kegiatan lain di luar sekolah yang tak kalah pentingnya.
Meski demikian, ternyata tidak sedikit pula yang memiliki anggapan bahwa meskipun adanya hari libur, kita masih memiliki kewajiban untuk belajar. Atau mungkin, ada juga mereka yang tetap menggunakan waktu rehat atau hari libur yang dimiliki untuk belajar. Sebenarnya, bagaimana kita memaknai dan meyikapi waktu rehat atau hari libur yang kita miliki ? Itulah yang akan kita bahas.
Seperti yang sudah saya sampaikan diawal bahwa sebagai manusia, khususnya para pelajar sudah seharusnya kita memang tetap harus merasa dan melaksanakan hal yang memang sudah seharusnya kita laksanakan, yakni belajar. Selain iru, terkadang kita mungkin diberikan tugas oleh guru, entah individual atau kelompot, yang mana tugas itu mesti dikerjakan di luar jam sekolah. Maka dari itu, saya rasa masih wajar dan tidak menjadi sebuah masalah jika ada pelajar yang menggunakan waktu rehat dan hari libur yang dimiliki untuk belajar.
Akan tetapi, disamping itu saya juga merasa bahwa hal tersebut juga bisa menjadi sebuah masalah jika memang kita mengabaikan dan tidak memaksimalkan waktu luang yang dimiliki untuk benar-benar beristirahat. Kita juga mesti menyadari bahwa kita juga perlu memulihkan sejenak fisik dan juga psikis kita setelah menjalani rutinitas belajar di sekolah yang tidak hanya menguras tenaga otak, tetapi juga tentunya otot.
Intinya adalah kita memang tidak bisa merubah substansi dari hari libur atau waktu rehat itu sendiri sebagai ajang pemulihan tenaga dan waktu beristirahat. Akan tetapi, jika memang kita memiliki waktu untuk belajar, tidak ada salahnya dan mungkin akan menjadi lebih baik jika kita menggunakannya untuk belajar.
Yang terpenting adalah bagaimana kita me-manage waktu dengan baik agar selain kita bisa beristirahat dengan maksimal, kita juga bisa mengisi dengan hal-hal positif, termasuk belajar. Dan yang perlu dimengerti adalah belajar tidak hanya dan tidak harus seperti apa yang kita jalani di sekolah. Kita bisa belajar di hari libur dengan cara, metode, teknik atau juga dengan "kemasan" yang sekiranya membuat hari libur kita juga terasa lebih menyenangkan.
Selain belajar, ada banyak lagi kegiatan yang termasuk hal-hal positif. Apapun kegiatannya, apalagi yang memang positif, tidak salahnya kita jalani. Sekali lagi, yang terpenting adalah terkait manajemen waktu yang harus kita susun dan terapkan dengan baik. Dengan kata lain, jika kita membuat sayur dan rasa terlalu asin, kita tidak perlu mengambil atau menyaring garam dari sayur tersebut. Kita hanya perlu menambahkan bumbu lain yang bukan hanya bisa mengurangi rasa asin pada sayur tersebut, tetapi juga tetap menjaga cita rasa dari sayur tersebut.
Di lain sisi, saya merasa bahwa hal yang lebih buruk adalah jika kita menggunakan waktu libur atau waktu rehat yang kita miliki untuk hal-hal yang tidak mendatangkan manfaat, sebuah kesia-siaan atau bahwa mungkin hal-hal yang negatif. Justru, inilah yang sudah seharusnya kita hindari.
Saya merasa bahwa dibanding harus melakukan hal-hal yang tidak baik untuk mengisi waktu rehat atau hari libur, lebih baik kita hanya tidur sepanjang hari. Namun demikian, saya tidak menyarankan untuk tidur sepanjang hari. Saya lebih menyarankan untuk mengisi waktu rehat dan hari libur untuk hal-hal yang positif. Karena, selain konsekuensi yang menunggu dari perbuatan negatif yang dilakukan, kita juga hanya akan menyia-nyiakan waktu dan tenaga yang dimiliki
Akan ada jauh lebih banyak manfaat yang bisa kita rasakan jika kita melakukan hal positif untuk mengisi waktu rehat dan hari libur yang kita miliki bukan ? Tidak harus belajar memikirkan suatu mata pelajaran, ada banyak hal positif lain yang mendatangkan banyak manfaat. Bahkan mungkin jika kegiatan itu tidak ada kaitannya dengan kegiatan di sekolah, secara tidak langsung juga dapat berpengaruh baik bagi pembelajaran di sekolah, asal kegiatan itu positif. Karena banyak kegiatan yang bisa mengajarkan kita pelajaran karakter, seperti kedisiplinan, kerja sama, bertanggung jawab dan lain sebagainya.
Dari pembahasan diatas terlihat bahwa entah bagaimana dan dari mana kita menyikapi dan memandang waktu rehat dan hari libur yang kita milik, semua tergantung dari diri kita sendiri. Apapun kegiatan yang kita lakukan untuk mengisi waktu luang tersebut, kita sendiri yang akan menerima dan merasakan dampak, pengaruh dan konsekuensinya. Manfaat dan kerugian tidak datang begitu saja. Itu merupakan reaksi dari aksi yang kita lakukan.
Terima kasih. Semoga bermanfaat.
No comments:
Post a Comment